Translate

Jumat, 06 Desember 2013

MELITAB ( MELOKSIKAM LIQUISOLID TABLET )


USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
MELITAB ( MELOKSIKAM LIQUISOLID TABLET ), INOVASI TERBARU SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS ANALGESIK DAN ANTIINFLAMASI DENGAN MEMPERCEPAT LAJU DISOLUSI OBAT



BIDANG KEGIATAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
(PKM P)


Diusulkan oleh:

Nina Wijiani                         (102210101082) Angkatan (2010)
Yudistirawati Khusna          (102210101083) Angkatan (2010)
Nazilatul Maghfiroh             (122210101010) Angkatan (2012)
Tri Rizqi Muharoma             (122210101041) Angkatan (2012)



UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2013

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
               Bahan aktif yang digunakan untuk pembuatan sediaan obat sebagian besar bersifat hidrofobik. Babu et al. (2007) menyatakan bahwa 60% dari bahan obat sintetis yang baru ditemukan umumnya memiliki kelarutan di dalam air yang rendah. Contoh dari bahan obat tersebut adalah meloksikam yang memiliki kelarutan dalam air sebesar 0,1779 mg/ml (Babu et al., 2007). Kelarutan meloksikam di dalam air yang sangat rendah tersebut akan berpengaruh pada bioavaibilitasnya dalam tubuh.
               Meloksikam merupakan derivat enolat yang memiliki efek terapi analgesik dan antiinflamasi. Obat yang termasuk dalam golongan Non Steroid Anti Inflammation Drugs (NSAID) ini bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX). Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS), bioavaibilitas obat dipengaruhi oleh kelarutan dan permeabilitasnya.  Meloksikam merupakan obat dengan BCS kelas 2  dengan karakteristik kelarutan rendah namun permeabilitasnya  terhadap membran tinggi, rate limiting step-nya terletak pada laju disolusi obat tersebut (Oliveira et al., 2009). Laju disolusi lambat yang disebabkan oleh kelarutan obat yang rendah akan mengurangi jumlah obat yang akan diabsorbsi. Hal ini akan berdampak pada bioavaibilitas obat itu sendiri. Keterbatasan kelarutan obat dalam cairan fisiologis menjadi faktor penghambat absorbsi obat, kelarutan obat harus ditingkatkan agar bioavaibilitas obat meningkat.
               Melitab ( Meloksikam Liquisolid Tablet) adalah inovasi terbaru yang bertujuan untuk meningkatkan kelarutan obat Meloksikam sehingga absorbsinya dalam tubuh lebih optimal, dengan metode terbaru yang dikembangkan di Indonesia yaitu metode Likuisolid. Teknik likuisolid bertujuan untuk meningkatkan disolusi obat yang memiliki kelarutan rendah dalam air (Yadav, 2009). Teknik likuisolid dibuat dengan melarutkan bahan aktif yang lipofil atau sukar larut dalam air dalam pelarut yang non volatile  seperti propilen glikol, polietilan glikol (PEG) 200 dan 400, gliserin, dan polisorbat 80 menjadi suspensi atau bentuk cair kemudian diubah menjadi serbuk yang mudah mengalir, non adherent dan siap dikompresi setelah penambahan bahan pembawa dan bahan penyalut (Fahmi RH, 2008).
               Teknik liquisolid telah dibuktikan mampu meningkatkan laju disolusi obat lipofil atau sukar larut dalam dosis yang kecil. Pada bahan aktif dengan dosis yang besar, maka perlu ditambahkan polimer hidrofilik selain pelarut non volatile. Dengan  penambahan polimer seperti polivinil pirolidon (PVP K-30) dalam liquid medication, akan memungkinkan untuk meningkatkan laju disolusi obat tersebut (Javadzadeh et al., 2007). Oleh karena itu penelitian ini perlu di lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas pengobatan menggunakan Meloksikam.
1.2  Perumusan Masalah
1.             Bagaimanakah formulasi optimum dari Melitab (Meloksikam Liquisolid Tablet) ?
2.             Apakah Metode Liquisolid dapat meningkatkan disolusi Meloksikam?
3.             Bagaimana Pengaruh Perbedaan konsentrasi Polimer dan Lubrikan pada tablet Likuisolid?
1.3 Tujuan
1.             Menentukan formulasi terbaik untuk Melitab 
2.             Meningkatkan laju disolusi meloksikam
3.             Mengetahui pengaruh Polimer dan  lubrikan pada sediaan Melitab
1.4   Luaran yang Diharapkan
Dari penelitian ini akan menghasilkan produk baru berupa Melitab (Meloksikam Likuisolid Tablet) sebagai produk sediaan baru yang mampu meningkatkan laju disolusi obat meloksikam dalam tubuh,  serta dapat meningkatkan absorbsi obat dan efektifitas pengobatan dengan Meloksikam. Selain itu karena proses pembuatannya yang mudah, diharapkan produk ini dapat di gunakan untuk pembuatan tablet Meloksikam secara skala Industri. Selain itu juga luaran dari program ini artikel ilmiah tentang metode Likuisolid.
1.5     Kegunaan
1.             Melitab ( Meloksikam Likuisolid Tablet ) sebagai alternatif baru modifikasi sediaan tablet yang dapat meningkatkan laju disolusi meloksikam
2.             Melitab ( Meloksikam Likuisolid Tablet ) sebagai sarana untuk mengembangkan teori yang di pelajari oleh mahasiswa.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1     Meloksikam
                   Meloksikam merupakan derivat enolat yang memiliki efek terapi analgesik dan antiinflamasi. Obat yang termasuk dalam golongan Non Steroid Anti Inflammation Drugs (NSAID) ini bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX). Nama kimia dari obat ini yaitu (4-hidroksi-2-metil-N-(5-metil-1,3-tiazol-2-il)-2H-1,2-benzotiazin-3-karboksamin-1,1-dioksida). Rumus molekul obat ini adalah (C14H13N3O4S2). Molekul obat ini memiliki berat molekul (BM) sebesar 351,4 (British Pharmacopoeia Commission, 2009). Adapun struktur meloksikam telah digambarkan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Rumus bangun meloksikam (Sumber: British Pharmacopoeia Commission, 2009)
Meloksikam memiliki karakteristeristik yang khas. Obat ini berupa serbuk kuning yang praktis tidak larut dalam air. Serbuk meloksikam larut dalam dimetilformamid, sedikit larut dalam aseton dan sangat sedikit larut dalam etanol (96%) dan metanol (British Pharmacopoeia Commission, 2009). Meloksikam memiliki titik leleh 263ºC (Umesh et al., 2012). Obat ini memiliki koefisien partisi 0,1 dalam larutan oktanol/ buffer pH 7,4 serta pKa 1,1 dan 4,2 (Oliveira  et al., 2009).
                 Dalam penggolongan BCS (Biopharmaceutical Classification System), meloksikam tergolong dalam BCS tipe 2 (Oliveira et al., 2009). Ini menandakan bahwa rate limiting step untuk absorbsi obat terletak pada kelarutannya sedangkan permeabilitasnya tinggi. Bioavaibilitas per oral untuk meloksikam adalah 89% meskipun kelarutan meloksikam buruk pada cairan biologis (Jafar et al., 2010). Hal ini membuktikan bahwa permeabilitas meloksikam terhadap membran biologis  tinggi. Meloksikam telah dilaporkan dapat larut dalam air sebanyak 0,1779 mg/ml pada suhu 25ºC (Babu et al., 2007). Pada literatur lain, Awasthi et al. (2011) menyatakan bahwa meloksikam dapat larut dalam air sebesar 8µg/ml. Perbandingan kelarutan dalam air yang lebih dari 1:10.000 dapat dinyatakan praktis tidak larut (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995).
2.2 Teknik Liquisolid
Teknik likuisolid merupakan suatu teknik pembuatan tablet yang relatif baru, diperkenalkan pada tahun 2002 oleh Spireas,yaitu teknik untuk mengubah suatu bentuk cairan ke keadaan serbuk kering yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas baik,melalui pencampuran fisik sederhana dengan bahan pembawa dan penyalut tertentu.(Spireas, 1998)
2.1.1.  Keuntungan dan Kerugian dari  Teknik Likuisolid :
Keuntungan dari metode ini adalah :
a)      Metode pembuatannya sederhana mirip dengan pembuatan tablet secara konvensional
b)      Biaya pembuatan relatif murah jika dibandingkan dengan pembuatan kapsul gelatin lunak
c)      Pelepasan obat dapat dimodifikasi menggunakan bahan tambahan yang sesuai
d)     Bahan obat dapat berada dalam dispersi molekuler
e)      Dapat diaplikasikan untuk produksi skala industri
f)       Bioavaibilitas lebih baik jika dibandingkan tablet konvensional
Kerugian dari metode ini adalah :
a)        Metode ini hanya untuk bahan – bahan yang memiliki kelarutan tinggi pada pelarut non – volatile
b)        Untuk meningkatkan sifat alir dan kompaktibilitas serbuk liquisolid dibutuhkan bahan pembawa dan penyalut dalam jumlah yang besar, sehingga menambah besar ukuran tablet dan susah untuk di telan.
2.1.2   Pembuatan Tablet Dengan Teknik Likuisolid
Pembuatan tablet dengan teknik likuisolid akan melibatkan beberapa bahan tambahan selain bahan obat,seperti bahan pembawa, bahan penyalut dan bahan lain seperti bahan penghancur dan pelicin.
2.1.3  Komponen Bahan dalam Pembuatan Tablet Liquisolid
a)        Bahan Obat
Teknik likuisolid memiliki tujuan  antara  lain untuk  meningkatkan pelepasan obat  dari bahan aktif yang sukar larut atau memiliki kelarutan  buruk dalam air. Beberapa contoh bahan obat  yang telah dicoba  dengan teknik likuisolid antara  lain ibuprofen,  karbamazepine, hidrokortison, prednisolon, piroksikam, dan lainnya.
b)        Pelarut non volatile
Pelarut  non  volatile  yang  digunakan  sebaiknya   bersifat  inert,  dapat campur   dengan pelarut organik,viskositas  tidak terlalu tinggi, dan memiliki titik didih tinggi. Beberapa pelarut  non volatile yang digunakan dalam formulasi tablet  likuisolid antara  lain polietilen  glikol 200 dan 400, gliserin, polisorbat 80 dan propilenglikol.
c)        Bahan pembawa
Untuk meningkatkan pelepasan obat, digunakan bahan pembawa yang bersifat hidrofilik, misalnya Avicel PH 102 dan laktosa monohidrat.
d)       Bahan penyalut
Bahan penyalut yang umum digunakan adalah silika (Cab-O-Sil M5, Aerosil 20013, Siloid).
Bentuk cair (liquid medication) yang dimaksud  dapat berupa bahan obat cair atau campuran antara bahan obat  dengan pelarut  non  volatile yang ditambahkan, baik dalam  bentuk larutan  obat  atau suspensi obat, yang akan tergabung ke dalam bahan pembawa yang digunakan. Adapun cara pem- buatan tablet  dengan teknik likuisolid, secara umum adalah sebagai  berikut:
a)        Bahan obat, pertama-tama didispersikan dalam pelarut non volatile dengan perbandingan tertentu antara bahan obat dan pelarut non volatile.
b)        Campuran antara bahan pembawa dan bahan penyalut ditambahkan pada liquid medication dengan pengadukan berkelanjutan di dalam mortir. Jumlah bahan pembawa yang digunakan harus cukup untuk menghasilkan campuran dengan sifat alir dan kompresibilitas yang baik.
c)        Terhadap campuran tersebut, ditambahkan bahan penghancur dan bahan tambahan lain yang diperlukan, campur di dalam mortir.
d)       Campuran (serbuk likuisolid) diuji sifat alirnya  (waktu alir, sudut diam, Carr’s Index, Hausner Ratio), dan jika sudah memenuhi persyaratan, dicetak menjadi tablet.
e)        Tablet yang dihasilkan diuji mutu tablet, meliputi keseragaman sediaan (bobot dan kandungan) kekerasan tablet, kerapuhan tablet, waktu hancur tablet,kandungan bahan aktif di dalam tablet,dan selanjutnya dilakukan uji disolusi.(Yadav,2009).

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, Mesin cetak tablet, Alat Uji Kekerasan Tablet, Alat Uji kerapuhan Tablet, Alat Uji Waktu Hancur Tablet, Alat Uji Disolusi Tablet, Alat Uji waktu Hancur Tablet, Spektrofotometer UV Vis, Stopwatch dan peralatan Gelas. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Meloksikam (PT. Dexa Medika),PVP-K30, Aerosil, Avicel, SSG, Mg Stearat.
3.2     Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Farmasi dan Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Jember.
3.3     Prosedur Penelitian
a.         Pembuatan  Melitab ( Meloksikam Liquisolid Tablet )
·           Desain Penelitian Formula Melitab
PVP K-30
-
5%
10%
15%
Mg Stearat
-
1 %
3%
5%
Prosentase ini diperoleh dari jumlah maksimum PVP K – 30 dan Mg Stearat yang berfungsi sebagai polimer dan lubrikan pada tablet likuisolid.
·           Formula Melitab ( Meloksikam Liquisolid Tablet )
Bahan
Formula 1 (mg)
Formula 2 (mg)
Formula 3 (mg)
Formula 4 (mg)
Meloksikam
200
200
200
200
PVP K-30
-
13
26
39
Aerosil
20
20
20
20
Avicel
540
518
490
461
SSG
40
40
40
40
Mg Stearat
-
8
24
40
Gliserin
30
30
30
30
Propilen Glikol
30
30
30
30

Berikut adalah diagram alir pembuatan  Melitab


 











b.        Pengamatan Sifat Fisik Granul dan Tablet
Uji sifat fisik granul yang dilakukan adalah pengukuran sudut diam, Carr’s Index  dan Hausner Ratio. Uji sifat Fisik Tablet meliputi uji keseragaman bobot, Uji keseragaman kandungan, Uji kekerasan tablet, Ujia Kerapuhan Tablet, dan Uji waktu Hancur Tablet.
c.         Penetapan Kadar Meloksikam dalam Tablet
Diambil 20 tablet secara acak , lalu di gerus halus dan di aduk dengan seksama 800 mg sampel yang setara dengan 200 mg meloksikam, dilarutkan dalam larutan dapar fosfat 0,2 M pH 7,2 dalam labu takar 100,0 ml dan dikocok hingga homogen, kemudian disaring dengan kertas Whatman. Filtrat hasil pengaringan pertama di buang , kemudian di pipet sebanyak 1,5 ml, lalu tambahkan larutan dapar fosfat  0,2 M pH 7,2 hingga volume tepat 10 ml. Absorbansinya diamati pada panjang gelombang serapan maksimum dengan menggunakan alat spektrofotometer UV – VIS dengan panjang gelombang serapan maksimum 264 nm. 
d.        Uji Disolusi
Uji disolusi dari matriks tablet dapat dilakukan dengan alat disolusi model apparatus II USP. Tablet dimasukan dalam labu yang berisi larutan dapar fosfat 0,2 M, pH 7,2 yang berfungsi sebagai medium. Jarak pengaduk dayung diputar pada kecepatan 50 rpm. Suhu Medium dijaga konstan 37 ± 0,5o C dengan volume medium dispersi yang digunakan 900 ml. Masing-masing formula dimasukkan dalam tiap-tiap chamber disolusi. Uji disolusi ini dilakukan selama 60 menit. Waktu pengambilan dimulai dari menit ke 10, 20, 30, 40, 50 dan 60. Sampel diambil sebanyak 5ml pada setiap interval waktu yang telah ditentukan. Setiap sampel yang sudah diambil akan dianalisis dengan spektrofotometer UV - Vis. Analisis sampel ini menggunakan panjang gelombang pengamatan 364 nm. Hasil absorbansi yang dihasilkan akan dianalisis untuk menemukan % kumulatif meloksikam pada interval waktu tertentu.
e.         Analisis Data
Pengujian statistika yang digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang bermakna pada hasil uji disolusi adalah uji ANOVA (Analysis of Varian) satu arah, dengan syarat uji homogenitas dan uji normalitas memenuhi persyaratan uji ANOVA. Ini dikatakan berbeda bermakna jika nilai p > 0,05 dan tidak berbeda bermakna bila p < 0,05. Apabila terdapat perbedaan bermakna maka dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significantly Different) dengan menggunakan program SPSS. Jika kedua uji di atas tidak memiliki sebaran normal dan distribusi yang homogen, maka dilanjutkan dengan uji Kruskall-Wallis. Ini dikatakan berbeda bermakna apabila nilai p < 0,05 dan tidak berbeda bermakna bila p > 0,05, bila terdapat perbedaan bermakna dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (Dahlan, 2009).

DAFTAR PUSTAKA


·    Awasthi, Kumar, Manisha, Preeti, dan Kumar. 2011. Development Of Meloxicam Formulations Utilizing Ternary Complexation For Solubility Enhancement. J. Pharm. Sci., 24 (4): 533-538.
·     Babu, Subrahmanyam, Thimmasetty, Manavalan, dan Valliappan. 2007. Solubility of Meloxicam in Mixed Solvent Systems. Ethiop. J. Pharm., 25: 23-28.
·   Bakhle, Upadhye, Dixit, dan Wadetwar. 2010. Solubility And Dissolution Improvement Of Poorly Soluble Drug Using Solid Dispesion Technique. Int. J. Pharm. Technol., 2 (4): 1230-1240.
·        British Pharmacopoeia Commission. 2009. British Pharmacopoeia 2009. London: British Pharmacopoeia Commission.
·         Dahlan, M.S. 2009. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat dan Multivariat : Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
·         Jafar, M., Mhg, D., dan Shareef, A. 2010. Enhancement of Dissolution and Anti-Inflammatory Effect of Meloxicam Using Solid Dispersions. Int. J. App. Pharm., 2 (1): 22-27. Oliveira, Azevedo, Bonfilio, Oliviera, Ribeiro, dan Araujo. 2009. Dissolution test optimization for meloxicam in the tablet pharmaceutical form. Brazilian J. Pharm. Sci., 45 (1): 67-73.
·         United States Pharmacopoeia. 2007. The United States Pharmacopoeia 30 NF 25. U.S. Pharmacopoeia.
·         Umesh, Naveen, Amit, dan Bhatt. 2012. Physical Properties and Dissolution Behaviour of Meloxicam/Poloxamer Solid Dispersions Prepared By Hot Melt Method and Microwave Assisted Method. Int. J. Res. Pharm. Sci., 2 (2): 64-74.

1 komentar:

  1. Casino 2021 - JamBase
    Casino 김포 출장마사지 2021 Slots, Blackjack and Roulette · Play Live Casino · Sign up 강릉 출장안마 for a new 울산광역 출장마사지 account today · Play free 문경 출장마사지 casino games. · Create an account 인천광역 출장샵

    BalasHapus